Unhas Gelar FGD Implementasi Kawasan Tanpa Rokok di Majene

Unhas Gelar FGD Implementasi Kawasan Tanpa Rokok di Majene

Dua dari tiga laki-laki dewasa di Indonesia adala erokok dengan konsumsi rokok 13 batang perhari. Kenyataan ini membawa Indonesia berada pada urutan ketiga dunia dengan jumlah prokk laki-laki dewasa terbanya di dunia dibawah Tiongkok dan India.


Meskipun mulai merokok pada usia 1,6 tahun namun sekitar 75% perokok di Indonesia mulai meroko pada usia sebelum 20 tahun. Sebanyak 78,4% mereka yang berusia 15 tahun keatas terpapar asap rokok di rumah, di kantor pemerintah, 17,9% di fasilitas kesehatan, 85,4 % di restoran, dan 70% di sarana transportasi umum.

Policy brief ini dimaksudkan sebagai salah satu bahan acuan pemerintah daerah non pengahasil tembakau atau rokok untk melindungi masyarakatnya dari paparan asap rokok melalui uapaya pencegahan. Selain itu promosi kesehatan serta untuk menyelamatkan keuangan daerah pembiayaan kesehatan berbagai penyakit yang dipicu oleh rokok.

Survey yang dilakukan tim peneliti dari FKM Unhas, distribus kebijakan KTR masyarakat di Majene tahun 2015 memiliki sikap positif dan mendukung sebanyak 96,8% sedangkan yang berikap negatif dan mendukung mencapai 84,2%.

Berangkat dari data tersebut, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Makassar menggelar Focus Group Discussion (FGD) implementasi kawasan tanpa rokok di Kabupaten Majene. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Majene yang digelar di Villa Bogor, Rabu (23/12/2015) lalu.

Dalam kegiatan tersebut, kegiatan yang dibawakan oleh guru besar Fakultas Kesehatan masyarakat Unhas, Prof. Dr. Ridwan Amiruddin, SKM, M.Kes, MSc. PH sebagai ketua tim peneliti. Kegiatan yang diikuti puluhan peserta dari stakeholder KTR Majene dibagi dalam tiga kelompok.

Dalam kelompok tersebut, masing-masing kelompok mendiskusikan mengenai hambatan dan faktor pendukung KTR di Majene. Dari hasil diskusi melahirkan rekomendasi mengenai tindakan apa yang aan dilakukan untuk menyukseskan KTR.

Persentasi yang dilakukan didepan tim peneliti dari FKM Unhas mempersentasikan mengenai hambatan, faktor pendukung dan rekomendasi apa yang dilahirkan dalam diskusi yang mereka lakukan dalam kelompok.

Hasil diskusi kelompok yang dipersentasikan kemudian menghasilkan rekomendasi dari FGD tersebut. Rekomendasi yang dihasilkan kemudian ditandatangani oleh tim peneliti dan peserta yang merupakan stakeholder KTR di Majene dalam bentuk nota kesepahaman.

Hasil rekomendasi tersebut diantaranya,  sebagai berikut :

 

  1. Pembentukan KTR dilakukan dengan cara gerakan bersama dari semua stakeholders
  2. Perlu pengadaan Klinik Upaya Berhenti Merokok di setiap Kecamatan
  3. Perlu pendekatan agama, sosial budaya, ekonomi.
  4. Sosialisasi mengenai KTR tidak hanya dari DinKes, tapi juga lintas sector
  5. Kepala SKPD menjadi pengawas pelaksanaan KTR bagi bawahan
  6. Pimpinan SKPD memberi contoh dengan tidak merokok, dan membentuk lingkungan kerja bebas rokok
  7. Penghentian iklan rokok dan penarikan iklan rokok yang terpajang dijalan, diganti dengan iklan bahaya rokok
  8. Desakan masyarakat u/ penetapan Perda KTR
  9. Tim mengadvokasi ke DPRD, menyadarkan DPRD akan pentingnya aturan KTR
  10. Jika sudah ada aturan, pertegas aturan
  11. Penarapan KTR tingkat rumah tangga, rumah bebas asap rokok (merokok d luar)
  12. Masukkan kurikulum/uks bahaya rokok  sesuai jenjang pendidikan
  13. Ciptakan lagu bahaya rokok/ larangan merokok/ singgungan u/ perokok
  14. Promosi kesehatan tentang bahaya rokok pada semua lapisan masyarakat
  15. Menaikkan cukai rokok dan tidak menjual rokok secara batangan
  16. Membatasi usia pembelian rokok, dengan mengedukasi penjual rokok
  17. KTR juga mengatur penjual rokok
  18. Optimalisasi upaya promosi kesehatan akan bahaya rokok melalui gambar
  19. Mengharapkan kepada anggota DPR dalam waktu singkat perda KTR Bisa  di Tetapkan dan Diterbitkan
  20. Memperbanyak poster bahaya tentang rokok dengan bahasa yg mudah dipahami oleh masyarakat
  21. Pemanfaatan media lokal untuk informasi bahaya Rokok. (Irwan)

KOMENTAR
Tulis Komentar Disini