Sebagian Besar Penyakit Bersumber Dari Makanan

Dalam sehari semalam tubuh membutuhkan asupan makanan minimal tiga kali. Makanan-makanan tersebut diperoleh dalam bentuk bahan organik yang dapat diperoleh dari makhluk hidup lainnya, seperti hewan dan tumbuhan.
Makanan yang kita makanan harus memiliki kandungan yang diperlukan oleh tubuh, seperti, karbohidrat, protein, vitamin, mineral dan lemak. Selanjutnya makanan tersebut akan dicerna dan diserap oleh tubuh.
Makanan yang diperlukan oleh tubuh manusia terbagi menjadi 5 bagian, antara lain: 1. Makanan Dibutuhkan untuk Tumbuhan dan Berkembang; 2. Makanan Dibutuhkan untuk Memperbaiki atau Mengganti Sel yang Rusak; 3. Makanan Dibutuhkan untuk Sumber Energi; 4. Makanan Dibutuhkan untuk Memelihara Suhu Tubuh; 5. Makanan Dibutuhkan untuk Menjaga keseimbangan Metabolisme Tubuh
Selain bermanfaat bagi tubuh ternyata ada juga makanan yang menjadi penyebab berbagai macam penyakit. Laporan WHO (World Health Organisation), badan PBB Bidang Kesehatan, menyebutkan bahwa sebagian besarpenyakit bersumber dari pangan yang kita konsumsi dan ratusan juta manusia menderita penyakit menular maupun tidak menular karena pangan yang tercemar.
Laporan WHO ini disampaikan oleh Aminuddin S.Si.,MAP.,Apt, salah satu pemateri dalam kegiatan sosialisasi bahaya penggunaan obat dan makanan yang digelar Dinas Kesehatan Kabupaten Majene di Aula Hotel Yumari, 28 Nopember 2015.
Menurut Aminuddin, makananan bisa menjadi penyebab timbulnya penyakit jika yang kita makan adalah makanan yang tidak sehat. Makanan yang sehat adalah makanan yang bergizi, bermutu, dan aman.
Kegiatan yang diikuti oleh pengrajin industri makanan rumah tangga, TP PKK, majelis taklim, dan pelajar ini, lebih banyak membahas tentang keamanan makanan dikonsumsi. Makanan yang aman adalah makanan yang bebas dari cemaran, residu, penggunaan BPT (bahan tambahan pangan) yang tidak tepat), dan penyalah gunaan bahan berbahaya.
Cemaran terbagi dalam 3 faktor yakni biologi seperti jamur, khamir, bakteri yang menjadi penyebab disentri dan typus. Orang yang menginsumsi makanan tercemar biologi ini biasanya langsung diare, mual, dan atau muntah. Ada jga cemara dari zat kimia seperti dari cemaran lingkungan, proses pengolahan makanan, berasal dari bahan baku, danhasil migrasi kemasan. Dampak cemaran kimia ini biasa jangka panjang yakni bisa merusak ginjal dan hati, menghambat pertumbuhan anak-anak.
Sedangkan cemaran fisik seperi kerikil, stapler, klip, pasir, bagian tubuh serangga, rambut, duri dan lainnya yang terdapat pada makanan. Cemaran fisik ini bisa mengakibatkan luka di mulut/ saluran pencernaan.
Makanan juga harus aman dari residu seperti pestisida, antibiotika, dan hormon.
Penggunaan BTP yang sehat pada makanan adalah sesuai jenis/kategori makanan, dan sesuai takaran. BTP adalah bahan yang ditambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhi bentuk atau sifat pangan. BTP yang sering digunakan seperti pewarna, pemanis buatan, pengawet, penyedap rasa dan aroma, serta penguat.
Pemberian pewarna untuk memberi kesan menarik (menyeragamkan warna, menstabilkan warna, Menutupi perubahan warna selama proses pengolahan, Mengatasi perubahan warna selama penyimpanan). Pewarna terdiri dari sintetis & pewarna alami, keduanya memiliki batas penggunaan.
Pada label sediaan pewarna: nomor indeks (Color Index, CI); tulisan “PEWARNA PANGAN” di dalam kotak persegi panjang berwarna hijau; dan logo huruf M di dalam suatu lingkaran berwarna hitam.
Pemanis buatan (rasanya lebih manis), untuk membantu mempertajam penerimaan rasa manis. Pemanis buatan ini tidak mengandung kalori atau mengandung kalori yang jauh lebih rendah.
"Jadi tidak besar manfaatnya buat anak-anak yang membutuhkan kalori dalam proses belajar," jelas Aminuddin. Jajanan yang mengandung pemanis buatan disarankan tidak dikonsumsi oleh anak di bawah 5 tahun, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Pengawet digunakan untuk mengawetkan pangan yang mempunyai sifat mudah rusak (menghambat/memperlambat fermentasi, pengasaman/penguraian oleh mikroba). Perlu memperhatikan ketepatan jenis pengawet jenis makanan dan dosis penggunaannya seperti kadar maksimun Na-benzoat pada mie instan 250 mg/kg.
Penggunaan bahan pengawet yang tidak sesuai dapat menyebabkan reaksi merugikan pada asmatis dan yang peka terhadap aspirin, dapat menyebabkan pelukaan lambung, mempercepat serangan asma, mutasi genetik, kanker, alergi, dapat mempengaruhi kemampuan sel darah untuk membawa oksigen, menyebabkan kesulitan bernafas dan sakit kepala, anemia, radang ginjal,muntah, Migrain, kelelahan, kesulitan tidur.
Penyedap rasa & aroma (penguat rasa) adalah BTP untuk memperkuat /
memodifikasi rasa dan/atau aroma yang telah ada dalam bahan pangan
tanpa memberikan rasa dan/atau aroma baru.
Upaya meminimalisir
bahaya makanan, Aminuddin membagi tipsnya yakni biasakan sarapan pagi,
sediakan kantin sekolah, lakukan sosialisasi terkait makanan, lakukan
pembinaan terhadap pedagang jajanan di sekolah dan luar sekolah, dan
kerjasama antara sekolah dan puskesmas terdekat.
Dinas Kesehatan Majene senantiasa melakukan sosialisasi bahaya obat dan makanan. Lembaga pemerintah kabupaten Majene ini juga seringkali melakukan razia terhadap obat dan makanan yang berbahaya yang terjual bebas di pasaran.(*)
KOMENTAR