Sulbar Nomor Satu Penderita Stroke

Stroke adalah gangguan fungsi sistem saraf yang terjadi mendadak dan disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak. Gangguan peredaran darah otak dapat berupa tersumbatnya pembuluh darah atau pecahnya pembuluh darah. Sulbar menjadi nomor satu penderita stroke dari 34 provinsi di Indonesia.
"Penderita stroke di Sulbar 15,5 % atau nomor satu dari 34 provinsi di Indonesia," ungkap dr. H. Abd. Azis, M.Kes, kepala dinas kesehatan provinsi Sulawesi Barat, dalam kegiatan pertemuan advokasi kebijakan PHBS (Pola Hidup Bersih dan sehat) dengan Pemerintah Kabupaten Majene, 30 Agusutus 2018 di ruang rapat bupati Kabupaten Majene.
Di Polman, kata dia, sebanyak 90 orang terdiagnosa stroke dan di Mamuju terdiagnosa sebanyak 60 orang dalam sebulan.
"Dan yang tertinggi adalah di Mamuju Tengah," sebutnya tanpa mengungkap jumlah penderita yang terdiagnosa.
Menurutnya, tingginya angka penderita penyakit tidak menular saat ini karena adanya pergeseran pola hidup, termasuk pola makan.
Pemerintah Mateng, lanjut dr. Azis, menyadari akan tingginya penyakit strok dan pola makan yang tidak sehat. Sehingga mulai merubah ke pola makan yang sehat. Sekarang di setiap ada pertemuan, yang disajikan lebih banyak buah dan yang habis lebih banyak air mineral, coca-cola tinggal.
Rokok Penyebab Kanker
Menurut dr. Azis, rokok menjadi salah satu penyebab tingginya pengidap penyakit mematikan. Rokok, kata dia, mengandung ter dan nikotin. Zat ini bisa mengendap di karpet selama 2 bulan dan mengeluarkan zat yang berbahaya terhdapa orang lain.
"Selain merusak dirinya (perokok) juga merusak orang lain," sambungnya.
Makanan Mandar Lebih Sehat
Makanan instan sekarang laris dikonsumsi padahal cenderung tidak sehat karena mengandung pengawet. Sementara makanan tradisional mulai ditinggalkan padahal lebih sehat. Mie dioutsorcing tubuh selama 3 hari.
dr. Azis memuji kebijakan yang pernah dikeluarkan Pemkab Majene yakni menginstruksikan sajian makanan tradisional di setiap ada acara. Instruksi ini, kata dia, mendapat pujian dari pusat. Tapi sekarang instruksi itu tak lagi diperbarui. Ia berharap, kebijakan itu dimunculkan kembali.
Wakil Bupati Majene, Lukman Nurman yang memimpin pertemuan membenarkan adanya kebijakan Pemkab tersebut.
"Dulu pernah jamannya pak Darwis, sajian non beras.
Mari kita maknai ini saya mau ada hasil," pinta Lukman Nurman.
Mengenai pola makan, kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar, dr. Abd. Azis menyebut, pola makan yang terbaik adalah pola makan yang dipraktekkan Rasulullah SAW. Rasululullah, kata dr. Azis, konsumsi buah 7 jam sebelum makan.
Ia juga mengajak melakukan aktivitas fisik dengan berolagraga minimal 30 menit per hari. Dengan aktifitas fisik yang terukur dan teratur dapat membakar zat yang tidak dibutuhkan tubuh.
Olahraga yang direkomedasikan adalah bersepeda, renang, jalan, jalan cepat lari. Jenis olah raga ini direkomendasikan karena dapat dikendalikan.
Pada pertemuan yang dihadiri beberapa kepala OPD ini dilakukan pemeriksaan lingkar perut. Lingkar perut yang normal yakni dibawah 100 cm. Dr. Azis berharap dan disambut baik Wabup Lukman Nurman, di setiap pertemuan akan dilakukan pengukuran lingkar perut.(*)
KOMENTAR