Penilaian Posyandu Akan Diformulasi Baru

Keterangan Gambar : Penilaian Posyandu
Selama ini penilaian posyandu bersifat terbuka atau diumumkan terlebih dahulu jadwal kedatangan tim penilai. Sehingga posyandu yang akan mendapatkan penilaian dapat berbenah.
Metode penilaian seperti itu dianggap tidak lagi sesuai sehingga ada wacana untuk mencari formulasi baru. Hal ini disampaikan Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Sulbar, Muhammad Jaun pada pembukaan penilaian lomba Posyandu Tingkat Provinsi Sulbar tahun 2018 di Pasyandu Kenanga Dusun Tadholo Desa Buttu Baruga Kecamatan Banggae Timur, Kamis (24/05/18).
Pola penilaian Posyandu ke depan bukan hanya pada saat akan dinilai saja kemudian Posyandu dibenahi tapi dilakukan kegiatan secara terus menerus sehingga punya efek langsung ke masyarakat.
"Jangan nanti mau lomba baru dicat atau dibenahi. Nanti kita akan formulasikan misalkan dalam tiga tahap. Dan kita datang menilai tanpa pemberitahuan terlebih dahulu," sebut Muhammad Jaun.
Putra Majene ini juga menyinggung soal pemerintah desa yang belum memperhatikan pemberdayaan. Padahal, dengan pemberdayaan bukan langsung dirasakan manfaatnya sekarang tapi akan sangat berarti pada masa yang akan datang.
Menurutnya, dana desa bukan hanya diperuntukkan pada kegiatan fisik saja seperti urusan pasir dan batu tapi juga termasuk layanan sosial dasar masyarakat desa.
"Saya mengapresiasi Desa Buttu Baruga karena pelayanan sosial dasar menjadi perhatian desa dalam anggaran dana desanya," kata Muhammad Jaun.
Penilaian posyandi di Buttu Baruga ini dihadiri Camat Banggae Timur Nadhla Bachyt Fattah menyemangati. Pada kesempatan ini, ia menyemangati Desa Buttu Baruga agar bisa mengikuti pemerintahan sebelumnya yang bisa membawa Desa Buttu Baruga mengikuti lomba di kancah nasional.
"Semoga kali ini Desa Buttu Baruga bisa mengikuti jejak desa induknya," kata Nadhla menyemangati.
Menurutnya, Desa Buttu Baruga sudah dikenal karena telah berhasil sebagai pemasok bawang sehingga pantas dikembangkan. Ia pun mengapresiasi pemerintah desa Buttu Baruga karena telah mampu mengelar dan mengikuti sejumlah lomba termasuk lomba keagamaan yang seiring dengan tagline pemerintah kabupaten Majene Profesional, Proaktif, dan Produktif.(*)
Dari 575 desa yang ada di Sulawesi Barat (Sulbar), banyak yang belum memperhatikan pemberdayaan. Padahal, dengan pemberdayaan bukan langsung dirasakan manfaatnya sekarang tapi akan sangat berarti pada masa yang akan datang.
Hal ini diungkap Muhammad Jaun, Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Sulbar pada pembukaan ppenilaian lomba Paosyandu Tingkat Provinsi Sulbar tahun 2018 di Pasyandu Kenangan Dusun Tadholo Desa Buttu Baruga Kecamatan Banggae Timur, Kamis (24/05/18).
Menurutnya, dana desa bukan hanya diperuntukkan pada kegiatan fisik saja seperti urusan pasir dan batu tapi juga termasuk layanan sosial dasar masyarakat desa.
"Saya mengapresiasi Des Buttu Baruga karena pelayanan sosial dasar menjadi perhatian desa dalam anggaran dana desanya," kaya Muhammad Jaun.
Dikatakan pula, sebagai putra daerah Majene, dirinya meminta kepada tim penilai agar obyektif dalam menilai posyandu yang akan berlomba.
Lebih jauh kata dia, pola penilaian Posyandu ke depan akan diformulasi sedemikian rupa sehingga bukan hanya pada saat akan dinilai saja kemudian Posyandu dibenahi tapi dilakukan kegiatan secara terus menerus sehingga punya efek langsung ke masyarakat.
"Jangan nanti mau lomba baru dicat atau dibenahi. Nanti kita akan formulasikan misalkan dalam tiga tahap. Dan kita datang menilai tanpa pemberitahuan terlebih dahulu," sebut Muhammad Jaun.
Sementara itu, Camat Banggae Timur Nadhla Bachyt Fattah menyemangati Desa Buttu Baruga dengan mengatakan, masa-masa sebelumnya, Desa Baruga kerap mewakili Kabupaten Majene lpmba ke kancah nasional.
"Semoga kali ini Desa Buttu Baruga bisa mengikuti jejak desa induknya," kata Nadhla menyemangati.
Menurutnya, Desa Buttu Baruga sudah dikenal karena telah berhasil sebagai pemasok bawang sehingga pantas dikembangkan.
Tak lupa Camat Banggae Timur itu mengapresiasi pemerintah desa setempat karena telah mampu melakukan sejumlah lomba termasuk lomba keagama an yang seiring dengan tagline pemerintah kabupaten Majene Profesional, Proaktif, dan Produktif.(*)
KOMENTAR