Monitoring dan Evaluasi
Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Triwulan 1 Bidang P2P Tahun 2022

Bidang pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P) adalah unsur pelaksana dinas Kesehatan yang dipimpin oleh seorang kepala bidang, yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bidang pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P) mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan serta mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pencegahan dan pengendalian Penyakit yang meliputi Pengamatan penyakit (Surveilans) dan Imunisasi, pencegahan dan pengendalian Penyakit menular, serta Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular.
Monitoring dan Evaluasi merupakan salah satu unsur managemen yang mutlak dilakukan dalam rangka menemukan permasalahan baik secara manajemen maupun tehnis penangan penyakit di Puskesmas. Disamping hambatan/masalah yang ada dalam pelaksanaan kegiatan dapat segera diketahui dan dicarikan jalan pemecahan melaui kegiatan monitoring. Untuk memenuhi maksud tersebut Dinas Kesehatan Kabupaten Majene melaksanakan monitoring ke Puskesmas sesuai dengan tugas dan fungsi sebagai pembina di seluruh fasilitas kesehatan di kabupaten majene.
Maksud dan tujuan dari monitoring adalah untuk menemukan permasalahan penanganan penyakit ditingkat puskesmas sedini mungkin yang selanjutnya mencari pemecahan dari setiap permasalahan, Kegiatan ini dilaksanakan di 11 puskesmas kabupaten majene tahun 2022, Monitoring dilakukan dengan cara pemaparan capaian dari dinas Kesehatan dan dilanjutkan tanya jawab bersama dengan kepala puskesmas dan pengelola program terkait pencegahan dan penanggulangan penyakit
Monev berfokus pada capaian indikator masing-masing program dan ditemukan setiap puskesmas memiliki permasalahan hampir serupa, rata-rata masih di bawah target dari setiap indikator program pencegahan dan penanggulangan penyakit, Program surveilans belum mencapai pada indikator penemuan penyakit AFP dan Campak, Imunisasi Rutin dan BIAN masih rendah, Tuberkulosis pada indikator penemuan terduga masih sangat jauh dari target, Program P2B2 (penyakit menular berbasis binatang) di beberapa puskesmas yang masih tinggi kasus malaria import, ISPA dengan penemuan kasus pneumonia yang masih rendah dan capaian HIV yang masih terkendala pada pelaporan online (SIHA).
Program lain adalah PTM dengan capaian setiap indikatornya masih dibawah dari target yang di berikan, untuk program jiwa dan nafsa sendiri memiliki ketersediaan obat pendukung penyakit jiwa masih kurang serta tingkat screening pada gangguan mental emosional masih rendah di semua puskesmas. Semua permasalahan diatas di selesaikan melalui diskusi secara bersama antara dinas kesehatan dan masing-masing puskesmas dan selanjutnya akan di lakukan followup pada kegiatan monitoring selanjutnya.
KOMENTAR