3 Desa/Kelurahan Wakili Majene Sebagai Role Model Siaga Aktif

Tim dari Dinkes Provinsi terdiri dari Dra. Hj. Sufiati, Apt.,M.Kes, (Kepala Bidang Kefarmasian dan Jaminan Kesehatan), Nana Dharmania, S.Sos, M.Kes (Kepala Seksi Promosi Kesehatan), dan Yustinus, SKM (Staf Dinkes Prov. SUlbar). Tim dari Dinkes Majene yakni Wirdaningsih, SKM (Kasi Promkes), dan Nuraliah, S,Kep.Ns (Staf Bidang PPK Dinkes Majene). Monitoring dilaksanakan selama tiga hari, 26 -28 Maret 2015. 

Agenda monitoring terdiri dari pertemuan koordinasi yang dipusatkan di Kelurahan Baruga Kecamatan Banggae Timur. Dinkes Majene melalui Wirdaningsih melakukan presentase lebih dulu. Dalam presentasenya terungkap bahwa dari 82 desa/kelurahan di Kabupaten Majene, sudah ada 63 desa/kelurahan yang sudah mengembangkan desa siaga aktif.

"Sebanyak 40 desa/kelurahan tingkat Pratama, 15 desa/kelurahan Madya, dan 8 tingkat Mandiri. Sedangkan tingkat Mandiri belum ada. Jadi masih ada 19 desa/kelurahan yang belum mengembangkan desa siaga aktif," Wirdaningsih merinci. 

Presentasi kemudian dilakukan masing-masing Puskesmas mempresentasikan perkembangan desa siaga aktif di wilayahnya.

Dari presentasi tersebut kemudian diputuskan atau disampling tiga desa/kelurahan yang akan mewakili Kabupaten Majene sebagai Role Model (percontohan) desa/kelurahan Siaga Aktif. Yaitu Kelurahan Baruga Kecamatan Banggae Timur (Puskesmas Banggae II), Desa Palipi Soreang Kecamatan Banggae (Puskesmas Totoli), dan Desa Banua Sendana Kecamatan Sendana (Puskesmas Sendana I).

Dari tiga desa/kelurahan tersebut akan diseleksi kembali menjadi desa/kelurahan yang akan mewakili Kab. Majene sebagai Role Model.

Setelah dilaksanakan presentasi lalu dilanjutkan kunjungan lapangan. Kunjungan lapangan dilakukan untuk memastikan yang mana desa siaga aktif memenuhi indikator input, proses, output, dan outcome.[tim media]